“Katakanlah, Apakah akan kami beritahukan
kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang
yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka
menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (QS. AL-KAHFI :103-104)
Suatu hari Ustadz Iwan mengajak mereka bertiga untuk
jalan-jalan. Anak-anak hari ini bapak ingin mengajak kalian jalan-jalan, kata
ustadz iwan. Yes…Hore….Asyik….Yiha…..Alkhamdulillah…..semua ungkapan
kegembiraan mereka ungkapkan kepada sang ustadz.
Ayo….segera
berangkat, ajak sang ustadz…
Kemana Ustadz tanya
ahmad….
Nanti kamu akan tahu
mad….pokoknya tempatnya seru…jawab sang ustadz
Asyik…..pasti mau
diajak ke Mall ya tadz sahut Atmoko…..
Ngawur kalian….masak
diajak ke mall….ke game zone ya tadz… Rudi menimpali perkataan atmoko….
Sudah…sudah…nanti
kalian akan tahu…jawab ustadz….
Selang berapa lama akhirnya mereka sampai ke tempat yang
dituju…..
Lhooooo…..tempat apa ini tadz? Kok malah diajak kehutan?, saya kira dibawa
ke tempat yang asyik…….kata rudi.
Ini juga asyik lho nak…kita menikmati alam bebas, pemandangan hijau, dan
nanti ustadz akan mengajak kalian berpetualang……kata pak ustadz.
Selang tidak berapa lama Ustadz iwan mengajak berkumpul anak-anak, kemudian
memberikan instruksi kepada ketiga anak tersebut.
Anak-anak ayo berkumpul, ustadz mau
memberikan arahan permainan buat kalian bertiga, nanti kalian akan ustadz ajak
berpetualang. Nah sekarang kalian pegang karung ini satu orang satu, sepatu
boot jangan lupa dipakai, dan helm kepala juga jangan lupa dipakai.
Semua ini buat apa
tadz? Tanya Ahmad…
Iya ..tadz untuk apa pake helm,
sepatu boot, dan karung….katanya kita mau berpetualang….sahut atmoko dan rudi….
Ya sudah supaya
kalian tidak penasaran dan tidak mengeluh terus….ustadz akan member tahu kalian
permainan yang akan kalian lakukan….Lihattt…..di depan kalian ada Gua….
Iya…tadz kita melihatnya…
Nah …kalian bertiga
nanti ustadz minta masuk kedalam gua itu dan bawa batu dari dalam gua itu
memakai karung yang kalian pegang….panjang gua itu kurang lebih 200 m….jadi
insyaAllah tidak terlalu jauh…. InsyaAllah disana aman….tapi kalian harus
berhati-hati dengan kepala kalian jangan sampai terbentur dinding gua karena
ustadz tidak membawakan kalian lampu senter ataupun penerang lainnya….kalian
juga harus saling menjaga didalam sana, ….ustadz akan menunggu di sisi lain gua
itu….
Akhirnya murid-murid tersebut
memberanikan diri masuk kedalam gua. Sesuai instruksi ustadz mereka, sesampai
didalam mereka harus saling menjaga, dan harus mengambil batu yang ada didalam
gua untuk dibawa ke ustadz mereka.
(Percakapan didalam gua)
Rud…gelap banget
ya….kata atmoko
Iya…nich….ustadz aneh-aneh saja menyuruh kita masuk-masuk
gua….diminta bawa-batu juga lagi….dari dalam gua…padahal kan susah….bawa batu
sekarung sambil berjalan dikegelapan, kan kalau batu kita bisa ambil diluar
gua….iya kan???….Jawab Rudi…
Sudah….kalian jangan mengeluh terus…..Ustadz iwan itu adalah
orang yang bijak, tidak mungkin ustadz iwan memberikan kita tugas tanpa ada
maksud apa-apa….sahut Ahmad….
Tau apa kamu mad…..jangan sok menasehati kita….sahut rudi dengan
kesal….
Ko….yuk kita tinggal
saja ahmad….biar tau rasa dia….imbuh rudi…
Yuuuk… rud….kita duluan
saja….tapi bagaimana dengan pesanan ustadz iwan untuk membawakan batu….terus
gimana kita bisa menemukan batu di gua yang gelap ini….kita kan tidak bisa
melihat di kegelapan….jawab Atmoko
Sudah….tidak usah
dipikirkan…..bilang saja karung kita hilang…jadi tidak bisa membawakan batu
dari dalam gua…atau bisa juga kita bilang ke ustadz iwan kalau kita tidak bisa
menemukan batu diGua….kan kita tidak bisa melihat….Pokoknya kita harus segera
keluar dari gua ini ko….aku sudah tidak betah didalam sini….kata Rudi…
Lho…kalian kok begitu….kalian
kan walaupun tidak bisa melihat tapi kan bisa merasakan dengan tangan dan kaki
kalian bahwa disini banyak batu….ayo teman-teman kita bawa batu-batu ini siapa
tau memang batu2 didalam sini berkualitas….kan kebetulan madrasah kita ada
rencana mau membuat taman, jadi mungkin batu ini mau dipake membangun…Kata
Ahmad menjelaskan…
Ya sudah mad…kamu saja yang bawa
kita tidak mau bawa, tapi kita jalan dulu ya…kalau menunggu kamu lama….betul
tidak rud….Atmoko mengajak rudi untuk jalan terlebih dulu…
Akhirnya Atmoko dan rudi
berjalan lebih dulu, tanpa menghiraukan pesan ustadz iwan yang meminta mereka
untuk membawa batu dari dalam gua. Sementara Ahmad tetap melaksanakan apa yang
diminta oleh ustadz iwan. Walaupun harus dengan susah payah, ahmad tetap
membawa batu dari dalam gua yang gelap tersebut. Hal itu dilakukan karena dia
berkeyakinan bahwa apa yang diminta ustadz iwan insyaAllah ada tujuan baiknya
lagipula madrasahnya juga sedang membangun taman, siapa tahu batu tersebut bisa
bermanfaat.
Singkat cerita akhirnya ahmad
pun juga telah keluar dari dalam gua. Diluar gua ahmad telah ditunggu rudi dan
atmoko. Dengan wajah sayu dan lelah karena harus membawa batu 1 karung dan juga
harus berjalan-hati karena memang didalam gua sangat gelap akhirnya ahmad
bernafas lega karena bisa melihat cahaya dan menghirup udara yang segar.
Kenapa lama sekali…..tanya atmoko…
Kita sudah menunggumu
lama disini….sambung rudi…
Tidak selang beberapa lama akhirnya ustadz iwan pun datang dan menghampiri
mereka bertiga….
Menegangkan sich iya….tapi tidak asyik tadz…..kami
kira awalnya ustadz mau mengajak kita refreshing, jalan-jalan, dan
senang-senang….malah diajak ke Gua, gelap-gelapan lagi…pokoknya gak asyik
banget….Jawab atmoko….
Tanpa menanggapi perkataan
atmoko…ustadz iwan bertanya kepada mereka bertiga….anak-anak mana bawaan kalian
dari dalam gua???....
Ahmad kemudian menjawab….ini
tadz…sambil menunjukkan karung bawaannya….
Punya kalian mana
rud,???atmoko?......
E….anu tadz… tadi karung kita hilang didalam gua…jadi kami tidak
bawa apa-apa he……jawab atmoko…
Iya…tadz tadi karungku juga
hilang… jadi aku tidak bawa apa-apa dari dalam, lagipula buat apa sich tadz
kita diminta susah-susah bawa batu dari dalam gua, kalau mau batu untuk
pembangunan taman madrasah kan bisa diambil diluar gua….nanti tak ambilkan yang
banyak ustadz…jawab rudi ….
Ya sudah….tidak apa-apa kalau
kalian tidak membawa batu dari dalam gua tersebut…..sambil tersenyum ustadz
iwan menjawab perkataan atmoko dan rudi….Ahmad…coba dibuka bawaanmu….dan lihat
isinya….kata ustadz iwan….
Betapa terkejutnya ahmad ketika
melihat apa yang dibawannya….ahmad tidak bisa berkata apa-apa, karena saking
takjubnya dengan apa yang dibawanya….
Kenapa kamu mad…..malah
bengong….diminta ustadz iwan lihat bawaanmu……coba lihat…..kata atmoko sambil
membuka karung yang dibawa ahmad…
Atmoko pun
terbelalak dengan apa yang dilihatnya….dan dengan spontan dia
berkata…….Waaaahhhh….itu ….ternyata ….Emaaaassss….wah kita bisa kaya ini…..kata
Atmoko….
Coba lihaat!!!!..Gak
percaya aku…..kata rudi….ketika sudah melihat apa yang dibawa ahmad….rudi pun
juga terkejut….karena memang benar…bongkahan batu yang dibawa ahmad adalah
bongkahan yang mengandung emas….
Nah….ahmad….karena kamu sudah
membawa bongkahan-bongkahan batu yang mengandung emas tersebut….kamu boleh
mengambil semua yang sudah kamu bawa itu, kamu boleh menjualnya untuk memenuhi
kebutuhan keluargamu.
Kemudian atmoko dan rudi berkata….tadz tadi kita juga membantu
ahmad mencari bongkahan ini tadz…..berarti kita boleh minta bongkahan ini juga
kan?.....
Tidak!!!....itu yang membawa ahmad, hasil jerih payah ahmad
sendiri….maka ahmad yang berhak dengan semua itu….Nah ….ahmad bawa pulang segra
bongkahan itu, jual dan pergunakan dengan baik….
Kamu sich ko…ngajak-ngajak aku buat gak bawa batu dari gua
itu…..coba kalau aku bawa….kan aku bisa kaya….Kata Rudi….
Malah nyalahin aku….siapa suruh kamu ikut-ikutan….jawab rudi…..
Inti……
Nah, sahabat LazisMU
yang dirahmati Allah dari Ilustrasi di atas ada beberapa pelajaran yang dapat
kita ambil.
“Sesungguhnya dunia itu gelap,
dan menipu.
Sama seperti keadaan dalam gua yang gelap. Kita
hanya bisa mengenali sesuatu dengan apa yang kita prasangkakan pada saat itu.
Terkadang kita selalu berprasangka buruk jika kita mengalami kesusahan, padahal
dibalik kesusahan tersebut ada kegembiraan yang besar.
Dan kebanyakan
mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu
tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka kerjakan. Qs.Yunus :36
Orang yang paling besar dan paling merugi
penyesalannya ketika mereka diberikan jalan yang benar, dan merupakan perintah
agama (Al-Qur’an & As-sunah) namun mereka tidak mau mengikutinya hanya
karena menuruti prasangka dan ikut-ikutan orang lain saja.
“Inni ‘inda dzonni ‘abdi
bi….sesungguhnya Aku menuruti persangkaan hamba-Ku”
(Hadits Qudsi HR.Bukhori Muslim)
“Dan jika
kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan
menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”QS.Al-An’am:116
Oleh karena itu kami selaku pengelola, mengajak para Sahabat sekalian
untuk menyisihkan hartanya sebagian untuk saudara-saudara kita yang
membutuhkan. Banyak diantara kita ini, terkadang melakukan hal-hal yang
sia-sia.
Demikian yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat, dan
sekedar mengingatkan bahwa :
lanjutkan berfastabiqul khoirot
BalasHapus